SMK NU 03 KALIWUNGU KENDAL " Recommended to issue the sertificate ISO 9001:2008 with Open Status"
Tak terasa postingan di bawah ini
tanggal 28 Januari 2012 yang mengabarkan adanya "SOSIALISASI ISO
9001:2008" pada hari Kamis, 26 Januari 2012, sudah " BERLALU ". Hampir 1
Tahun SMK kita berkutat mempersiapkan adanya ISO ini.
Bukan hanya dorongan pribadi semata
karena memang ada peraturan pemerintah yang mengharuskan semua SMK di
Indonesia harus bersertifikat ISO pada tahun 2014 mendatang, maka dengan
segala daya dan upaya SMK kita berusaha mencapai ISO pada Tahun 2012
ini
Berbagai dokumen pun dipersiapkan guna
menunjang audit ISO ini, banyak muncul intrik-intrik yang mengakibatkan
derai tangis dari para Guru, maupun Karyawan SMK NU 03 Kaliwungu dalam
perjalanan selama 6 bulan terakhir ini.
Tim audit ISO dati TUV yaitu Bpk. Heru
Subroto , Bpk Noval, Ibu Alipia dan Ibu Ruliwiyanti dengan sabar
mengaudit SMK NU 03 Kaliwungu ini, yang digalangi oleh Wakil Manajemen
Mutu yaitu Bpk H. Rusmana terus mengedepankan kebersamaan dan suasana
yang rileks sehingga proses audit berjalan dengan lancar.
Dan pada akhirnya hari Senin, tanggal 3
Desember 2012 kemarin, SMK NU 03 Kaliwungu Kendal sudah di audit oleh
TUV mengahasilkan 7 saran dan 3 temuan minor dan hasilnya globalnya
adalah SMK NU 03 Kaliwungu Kendal " Recommended to issue the sertificate
with Open Status ".
Semoga dengan tercapainya ISO ini
terjadi perbahan-perubahan menuju kemajuan , yang tidak hanya mencari
sertifikat semata. Dan perubahan kemajuan ini tentu tidak hanya fisik
dan sarana sekolah saja tetapi dari segi moral, mental dan sikap SDM
Pendidik dan karyawannya.
SMK kita menuju ISO 9001:2008
Kamis,
26 Januari 2012 siswa dipulangkan awal, seperti biasa karena ada
pertemuan yg melibatkan semua guru di SMK Kita. Pertemuan yang berakhir
sampai jam 14.35 itu membahas "SOSIALISASI ISO 9001:2008". Tim dari SMK N
3 Kendal yang merupakan pembimbing sekolah kita memberikan gambaran
apakah ISO 9001:2008 itu?. Semua menyimak, mendengarkan, bahkan terdiam
juga karena masing bingung , jan jane ISO kui apa???
ISO 9001:2008 ini sudah mulai ditegaskan oleh Dinas untuk dilaksanakan di semua SMK dengan batas tahun 2014, maka tak luput sekolah kita harus mulai memasak ISO ini dengan seksama agar nanti bisa mendapatkan hasil " SEKOLAH BERSERTIFKAT ISO 9001:2008"
Nhaa sebenarnya apa ISO itu... simak wacana dibawah ini :::
ISO 9001:2008 ini sudah mulai ditegaskan oleh Dinas untuk dilaksanakan di semua SMK dengan batas tahun 2014, maka tak luput sekolah kita harus mulai memasak ISO ini dengan seksama agar nanti bisa mendapatkan hasil " SEKOLAH BERSERTIFKAT ISO 9001:2008"
Nhaa sebenarnya apa ISO itu... simak wacana dibawah ini :::
DEFINISI DAN SEJARAH ISO 9001:2008
ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization,
sama sekali BUKAN. ISO 9001 merupakan standard international yang
mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System),
oleh karena itu seringkali disebut sebagai "ISO 9001, QMS" adapun tulisan 2008
menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system manajemen
mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Pertanyaan berikut yang muncul,
apakah ISO sering mengalami revisi ? jawabnya : YA. Seiring perkembangan
zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha,
maka kebutuhan akan pengelolaan system manajemen mutu semakin dirasa
perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope industry yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu.
Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for Standardization
yang bermarkas di Geneva - Swiss, didirikan pada 23 February 1947, kini
beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili
oleh badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN)
Marilah kita setback sebentar pada bagaimana sejarah ISO 9001 ada hingga revisi terakhir tahun 2008.
Sejarah
ISO dimulai dari dunia militer sejak masa perang dunia II. Pada tahun
1943, pasukan inggris membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang
sehingga untuk kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier. Sebagai
konsekuensinya, maka demi kebutuhan standarisasi kualitas, mereka merasa
perlu untuk menetapkan standar seleksi supplier. Selanjutnya, 20 tahun
kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi semakin dibutuhkan hingga
pada tahun 1963, departemen pertahanan Amerika mengeluarkan standar
untuk kebutuhan militer yaitu MIL-Q-9858A sebagai bagian dari MIL-STD
series. Kemudian standar ini diadopsi oleh NATO menjadi AQAP-1 (Allied
Quality Assurance Publication-1) dan diadopsi oleh militer Inggris
sebagai DEF/STAN 058.
Seiring dengan kebutuhan implementasi yang semakin kompleks, maka DEF/STAN 05-8 dikembangkan menjadi BS-5750 pada tahun 1979.
Atas
usulan American National Standard Institute kepada Inggris, maka pada
tahun 1987 melalui International Organization for Standardization,
standard BS-5750 diadopsi sebagai sebuah international standard yang
kemudian dinamai ISO 9000:1987. Ada 3 versi pilihan implementasi pada
versi 1987 ini yaitu yang menekankan pada aspek Quality Assurance, aspek QA and Production dan Quality Assurance for Testing. Concern utamanya adalah inspection product di akhir sebuah proses (dikenal dengan final inspection) dan kepatuhan pada aturan system procedure yang harus dipenuhi secara menyeluruh.
Pada perkembangan berikutnya, ditahun 1994, karena kebutuhan guaranty quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih jauh ditekankan perlunya proses preventive action
untuk menghindari kesalahan pada proses yang menyebabkan ketidak
sesuaian pada produk. Namun demikian versi 1994 ini masih menganut
system procedure yang kaku dan cenderung document centre
dibanding kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan proses internal
organisasi. Pada ISO 9000:1994 dikenal 3 versi, yaitu 9001 tentang
design, 9002 tentang proses produksi, dan 9003 tentang services.
Versi
1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat sulit
diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya procedure
yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 klausa yang semuanya wajib di
dokumentasikan menjadi procedure organisasi). Karena ketebatasan inilah,
maka technical committee melakukan review atas standard yang ada hingga
akhirnya lahirlah revisi ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari
ISO 9001, 9002, dan 9003 versi 1994.
Pada
versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib, tetapi lebih pada
proses business yang terjadi dalam organisasi. Sehingga organisasi
sekecil apapun bisa mengimplementasi system ISO 9001:2000 dengan
berbagai pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenallah istilah BPM
atau Business Process Mapping,
setiap organisasi harus memertakan proses bisnisnya dan menjadikannya
bagian utama dalam quality manual perusahaan, walau demikian ISO
9001:2000 masih mewajibkan 6 procedure yang harus terdokumentasi, yaitu
procedure control of document, control of record,
Control of Non conforming Product, Internal Audit, Corrective Action, dan Preventive Action, yang semuanya bisa dipenuhi oleh organisasi bisnis manapun.
Pada
perkembangan berikutnya, versi 2008 lahir sebagai bentuk penyempurnaan
atas revisi tahun 2000. Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008
secara significant lebih menekankan pada effectivitas proses yang
dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada versi 2000 mengatakan
harus dilakukan corrective dan preventive action, maka versi 2008
menetapkan bahwa proses corrective dan preventive action yang dilakukan
harus secara effective berdampak positif pada perubahan proses yang
terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada control proses
outsourcing menjadi bagian yang disoroti dalam versi terbaru ISO 9001
ini.
Seperti
dijelaskan diatas bahwa ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih
mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi
perusahaan sehingga hamper semua jenis usaha bisa mengimplementasi
system management mutu ISO 9001 ini.
System
ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses continual improvement
dengan pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiap process
senantiasa melakukan perencanaan yang matang, implementasi yang terukur
dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta
tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya agar
benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi di organisasi.
Pilar
berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO
9001 ini, maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang
bertujuan untuk mengimprovisasi kinerja system agar proses yang
berlangsung sesuai dengan focus utama yaitu effectivitas continual
improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud adalah :
1) Customer Focus : Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system semata- mata untuk memuaskan customer.
2) Leadership
: Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal implementasi
System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu komando
dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap elemen
organisasi
3) Keterlibatan semua orang
: Semua element dalam organisasi terlibat dan concern dalam
implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masing-
masing, bahkan hingga office boy
sekalipun hendaknya senantiasa melakukan yang terbaik dan membuktikan
kinerjanya layak serta berqualitas, pada fungsinya sebagai office boy.
4) Pendekatan Proses
: Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses yang
terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan
melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang
tidak perlu bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak
terlaksana karena pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow process itu sendiri yang berdampak pada hilangnya kepercayaan pelanggan
5) Pendekatan System ke Management
: Implementasi system mengedepankan pendekatan pada cara pengelolaan
(management) proses bukan sekedar menghilangkan masalah yang terjadi.
Karena itu konsep kaizen, continual improvement
sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki cara dalam
menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan improvement untuk
menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan : Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan
: Setiap keputusan dalam implementasi system selalu didasarkan pada
fakta dan data. Tidak ada data (bukti implementasi) sama dengan tidak
dilaksanakannya system ISO 9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah Pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola hubungan saling menguntungkan.
Dengan
8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi
sangat productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan
dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.
1. ISO 9001:2008 Awareness & Implementation, SGS, March 2009
2. ISO 9001:2008 an International Standard for Quality Management System
3. Nurul Diana Novania, Modul Kuliah Pengendalian Mutu, Universitas Mercu Buana
Yang diharapkan dari sekolahan yang sudah bersertifikat ISO 9001:2008, diantaranya sbb :
- Produktifitas Pembelajaran. Jumlah persentase mata pelajaran dengan jumlah pertemuan tatap muka sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, jumlah persentase bahan ajar yang tersedia dari jumlah mata pelajaran yang diselenggarakan, jumlah persentase silabus pembelajaran tersedia sesuai dengan jumlah mata pembelajaran yang diselenggarkan, dan jumlah persentase guru yang hadir sesuai dengan standar pertemuan yang telah ditetapkan sehingga ini berdampak juga dengan prestasi siswa.
- Produktifitas Guru Dan Karyawan, tingginya angka persentase karyawan yang IKK-nya di atas 3, guru yang IKD-nya di atas 3, dan unit satuan kerja yang IKSK-nya di atas 3, serta tingginya persentase guru mengikuti kegiatan ilmiah.
- Efisiensi Proses Internal, misalnya persentase angka kelulusan tiap tahun 100 persen tanpa joki dan persentase unit satuan kerja yang mampu melayani tepat waktu.
- Efektifitas Pendanaan, terpenuhinya kebutuhan sekolah melalui dana dari BP-3/Komite Sekolah/ APBD/ BOS, tersedianya dana untuk pengembangan SDM guru dan karyawan seta untuk pengembangan fasilitas pendidikan.
- Ketersediaan Dokumen, tersedianya dokumen sistem mutu beserta rekaman mutu di tempat yang terkait. Dokumen dan rekaman mutu ditentukan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten seta mudah diambil dan disajikan ketika dibutuhkan.
- Kemudahan Telusur Dokumen, isi dokumen mudah ditelusur untuk melihat urutan kronologis proses dan bagian yang mengerjakannya sehingga ketika ada masalah mudah diketahui dan dengan cepat diatasi atau dicari solusinya. Dan kemudahan ini dapat menghindari saling lepas tanggungjawab.
- Mutu Jasa, proses yang terekam dan terdokumentasi dengan teratur dan konsisten sehingga kualitas jasa yang dihasilkan akan menjadi lebih baik dan terkendali demi mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaktepatan dari jasa yang dihasilkan.
- Keluhan Pelanggan, memberikan kepuasan kepada siswa dan stakeholders lainnya bila ada keluhan atau complain atas ketidakpuasan dalam penyelenggaraan proses pendidikan.
Sebulan setelah " Studi Banding " ke SMK Ma'arif Kudus..
Study
banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah
wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi
lebih baik. Kegiatan seperti ini tentunya sangat bagus bagi
perkembangan suatu kebutuhan yang diharapkan sebagaimana mestinya.
Pada tgl 13 Desember 2011 , sekolah kita mengadakan study banding ke SMK Ma'arif Kudus. tidak semua guru di ikutkan hnaya beberapa pengurus, kepala sekolah, para wakilnya, para wali kelas dan karyawan TU. Berangkan dari sekolahan jam 08.00 WIB setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam , sampailah di SMK Maarif Kudus.
Wowww... semua kagum, dari segi bangunan saja sudah megah.. kemudia kita diterima di ruang pertemuan yang diisi dengan sambutan dan penyampaian kesan dari tuan rumah ataupun sambutan dari kita sebagai tamu..
Setelah berramah tamah sejenak, kemudian dilanjutkan dengan observasi ke lapangan secara langsung melihat keadaan nyata dari SMK Ma'arif Kudus yang notabenya sebagai sekolah RSBI dikalangan Lembaga Pendidikan Ma'arif.
Banyak kekaguman yang muncul dari para guru yang ikut study banding, dari membandingkan peralatan maupun manajemen dan tak serta merta gaji yang diterima oleh guru ataupun tenaga kependidikan disana. " Study banding kan mbanding - mbandingke " seloroh seorang karyawan TU.
Tak hanya gaji, peralatan juga kalo dibandingkan dengan sekolahan kita sangatlah jauh perbedaannya, teranglah mereka sudah RSBI. sebagai contoh lab KKPI yang sangat memadai dari jumlah komputernya ataupun spesifikasi alatnya. Di SMK Maarif Kudus mempunya 2 lab KKPI, lab 1 untuk kelas 3 , lab 1 untuk kelas 1.
Coba kita bandingkan dengan lab KKPI kita...
Yah sama tapi berbeda, hehe,... tapi semua itu juga tergantung dari kemampuan dan kemauan dari pihak pengurus dan pimpinan dari sekolah kita.
Ada sebuah touchboard yang akrab disapa dengan sapaan LCD Touchscreen ini langsung ditempatkan di Laboratorium Komputer 1. Sebagai Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) bantuan tersebut tentu sangat mendukung dalam proses pembelajaran secara digital. Dengan alat itu, guru tidak perlu lagi menggunakan whiteboard dan spidol ketika hendak menjelaskan pelajaran. Hal ini dikarenakan touchboard dilengkapi dengan alat semacam pen untuk mengoperasikannya.
Selain itu, penggunaan alat ini juga lebih fleksibel dari projector biasa. Hal tersebut disebabkan karena pengguna dapat mengoperasikan PC/laptop yang terhubung dengan touchboard langsung pada layar alat tersebut, bahkan touchboard ini juga memiliki dua interface yang dpat digunakan oleh guru dan siswa.
Hmmm... tambah kagumm dah... itu sekelumit cerita tentang studi banding yang sudah berlalu sebulan kemarin, semoga membawa dampak kemajuan bagi SMK NU 03 Kaliwngu.. Yuk kita dukung dan realisasi Tindak lanjuntnya...
Semoga...
Kalah 2 babak, Menang 1 Babak.. Alhamdulillah ya..
English Debate Competition 2011, kemarin sabtu tgl 12 November 2011 siswa - siswi SMK NU 03 Kaliwungu diantaranya Kastono, Kiki Rizki Amalia Dewi, Jazilatul Kamilah, dan Siti Alim Lestari mengikuti lomba debat berbahasa inggris di SMK N 2 Kendal.
Mereka dengan percaya diri mengikuti lomba debat tersebut , walaupun persiapan yang kurang maksimal. Dan baru kali pertama mereka mengikuti lomba debat seperti ini. Bisa dibayangkan debat bahasa Indonesia aja belum tentu menguasai apalagi harus mentranslate pemikiran mereka ke Bahasa Inggris.. huft.. butuh mental dan kemampuan yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar